gambar

Senin, 30 April 2012

PART 4 -----------------------> BUNYI


          Pertemuan ke empat kemaarin diisi oleh kelompok 2 dari anggota lama yaitu Meyda Azizah, Asmaniar dan Riza Nur C. Peserta yang datang lumayan banyak meskipun ada beberapa yang izin untuk mengerjakan tugas,karena saat itu masih  dalam suasana UTS. Topik yang diangkat adalah tentang “Bunyi”, ada demonstrasi dan praktik.

          Alat peraga yang didemonstasikan yaitu “Organ air” , alat peraga simpel yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Menggunakan sebuah gelas  yang berisikan air, gelas yang berisi air tersebut disentuh dengan jari tangan yang sudah dibasahi sebelumnya dengan gerakan memutar pada bibir gelas alhasil akan terdengar suara berdenging bak alat musik yang sangat nyaring. Ketinggian kolom air berbeda akan menghasilkan bunyi yang berbeda pula. Karena :
  f=v(2n-1)
         4l
Tinggi rendah kolom air(l) berbanding terbalik dengan frekuensi(f), semakin sedikit air dalam gelas (kolom air rendah) maka frekuensi yang dihasilkan tinggi sehingga nada yang dihasilkan juga tinggi. Begitu pula semakin penuh air ( kolom air tinggi) maka frekuensi yang dihasilkan rendah sehingga nada yang dihasilkan rendah pula. Suara dihasilkan akibat gesekan jari tangan yang basah dengan bibir gelas yang mengakibatkan gelas bergetar.

          Yang kedua adalah demonstrasi tentang resonansi bunyi. Dua gelas berisi air yang sama tinggi berdekatan, salah satu gelas diletakkan jarum dibibir gelas tersebut, di gelas yang tak ada jarumnya jari dijalankan mengelilingi bibir gelas seperti demosntrasi pertama, karena getaran di gelas yang satunya terjadi resonansi di gelas yang lain yang ada jarumnya, sehingga jarum jatuh. Getaran resonansi itu dapat terlihat jelas ketika kita melihat pada permukaan air pada kedua gelas..terdapat putaran air kecil dipermukaan air dalam gelas tersebut.

          Setelah melakukan demosntrasi, peserta juga melakukan praktik membuat alat peraga sederhana menggunakan sedotan dan paper clips.  Sedotan dibentuk seperti kinciran dengan ujung2nya lancip, kemudian sedotan tersebut dilubangi tengahnya untuk ditusukkan kawat yang berasal dari paperclips yang diluruskan , setelah itu ditiup sehingga timbul suara dari kincir sedotan. Suara itu timbul karena gerakan sedotan yang memutar cepat karena ada angin dari mulut kita yang masuk ke ujung sedotan sehingga kincir sedotan bergerak cepat dan menghasilkan bunyi.

          Itu adalah sekelumit kegiatan pada pertemuan keempat dengan topik bunyi. Kekurangan dari pertemuan tersebut adalah kurang tersedianya alat yang digunakan seperti gunting dan cutter, sehingga para peserta memakai gunting bergantian oleh sebab itu mengakibatkan proses pembuatan alat peraga berjalan lambat, sehingga dapat dijadikan koreksi utnuk menyiapkan alat maupun bahan dengan matang sehingga dapat berjalan lancar.
PART 3 _ POLARISATOR SEDERHANA DAN KALENG BUNYI



Hey hey hey sobat,,,,
pertemuan ke tiga alat peraga untuk angkatan baru ,,,

Untuk pertemuan kali ini akan didampingi oleh angkatan lama sekaligus sebagai pemateri yaitu dari angkatan 2010  ( Dwi yulianto, Lilis muchlisoh,Atiun Nisak dan Nur Fatimah MN)

Untuk materi alata peraga kali ini temanya adalah tentang gelombang... dan  alat peraga yang akan dibuat ada dua yaitu polarisator sederhana dan kaleng bunyi... kita bahas satu persatu yaaa... :P

alat peraga untuk materi gelombang tidak usah jauh2 dari kehidupan kita sehari-hari,, yang pertama yang paling simpel adalah kaleng bunyi,,, mungkin teman2 pernah memainkan alat yang satu ini,,  dua buah kaleng yang dihubungkan oleh tali yang panjang,,, jika kita mengeluarkan suara pada kaleng yang satu, maka akan terdengar bunyi pada kalaeng yang satunya,,, sederhana sekali bukan???? Hehehe akan tetapi dari percobaan yang sederhana tersebut dapat kita ketahui bahwa pada gelombang bunyi dalam hal perambatan atau penyebarannya memerlukan suatu medium yaitu tali (dalam percobaan),tetapi dalam kehidupan sehari-hari medium gelombang bunyi bisa zat padat,cair maupun gas... sedikit saja untuk alat peraga yang pertama, jika kurang puas teman2 bisa cari tahu sendiri,,, hehehe

alat peraga yang kedua tentang materi gelombang adalah polarisator sederhana. Alat dan Bahan yang diperlukan dalam membuat alat peraga ini yaitu sterofoam,lem, kertas kado untuk menghias, potongan kardus bekas 15 x 11 cm, seutas tali,bolpoin bekasdan gunting/cutter. Cara buatnya mudah kok... Pertama iris bagian tengah potongan kardus secara vertikal (membentuk celah sempit vertikal) kemudian tancapkan pada kardus. Masukkan salah satu ujung tali pada celah vertikal pada kardus tersebut dan ujung tali yang lain diikatkan pada bolpoin yang telah ditancapkan pada sterofoam ... tidak ketinggalan untuk memperindah tampilan kita hias dengan kertas kadonya..





langkah selanjutnya adalah menggetarkan ujung tali yang berada pada sisi kardus dengan cara memutarnya... jika diamati akan terjadi gelombang pada tali yang terbentuk setelah melewati celah. Kemudian untuk mengamati peristiwa yang lain yang terjadi potongan kardus diputar sehingga terbentuk celah yang horizontal, nah pada celah yang horizonal ini sama seperti celah yang vertikal... tali juga diputar kembali... apa yang terjadi??????

Ketika ujung tali yang tidak terikat digetarkan kesegala arah melewati celah vertikal, maka setelah melewati celah, tali tersebut akan membentuk gelombang transversal. Ujung yang lain terikat pada suatu batas, maka gelombang tersebut terpantulkan kembali,sehingga membentuk satu perut dan dua simpul. Ketika celah diubah menjadi horizontal, sebelum melewati celah  tali digetarkan transversal,dan setelah melewati celah semua gelombang terserap (tidak ada gelombang yang terbentuk).

Dari peristiwa dia atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada celah vertikal, tali yang digetarkan ke segala arah akan membentuk gelombang transversal dengan satu perut dan dua simpul. Pada celah horizontal tali yang digetarkan transversal dan tegak lurus tehadap celah horizontal, tidak bisa melewati celah tersebut (tidak terbentuk gelombang), begitupun jika celahnya bundar atau terlalu lebar, maka tidak akan terbentuk gelombang. Fenomena polarisasi diatas adalah polarisasi bidan.  Gelombang cahaya bisa sebagai contoh, cahaya akan terpolarisasi ketika bidang polarisasi paralel dengan sumbu polaroid (vertikal pada contoh diatas), dan tidak terpolarisasi  ketika bidang polarisasi tegak lurus dengan sumbu polaroid (horizontal).

Walaupun dari bahan2 sederhana, kita bisa membuat sesuatu yang bernilai contohnya seperti alat peraga di atas.... memanfaatkan barang2 bekas...
Ok cukup sampai di sini untuk pertemuan alat peraga minggu ini.... minggu depan pasti akan lebih menarik... BYE BYE BYE....



PART 2 -----------> GAYA

pertemuan ke dua untuk teman2  alat peraga  2011...
sebagai pemateri yaitu dari angkatan lama (Kotimatul khoiriyah, Wahyu Tri Ningsih dan Budi Santoso).... untuk posting kali ini kata2nya lebih formal dikit :D  biar gak bosen.... langsung saja ini dia jalan ceritanya...

Pemateri memaparkan secara sekilas tentang gaya. Kemudian peserta dibagi menjadi 5 kelompok.
     Proses
a.     Masing – masing kelompok menyiakan alat dan bahan yang diperlukanuntuk membuat alat peraga.
b.     Pemateri menjelaskan cara membuat alat peraga yang akan dibuat.
1). Lilin jungkat jungkit
     a). Alat dan bahan yang dibutuhkan
·        Gelas
·        Lilin
·        Jarum
·        Korek api
     b). Langkah kerja
1.     Menyiapkan lilin dengan kedua ujung bersumbu.
2.    Menusukkan jarum ditengah – tengah lilin dan pastikan lilin seimbang.
3.    Setelah lilin seimbang letakkan kedua ujung jarum diantara kedua gelas
4.    Nyalakan kedua ujung lilin secara bergantian.
5.    Mengamati apa yang terjadi pada lilin setelah ke 2 ujung lilin dinyalakan.
     c). Konsep
Sebelum lilin dinyalakan pusat gaya berat terletak di tengah – tengah lilin sehigga lilin seimbang. Kemudian setelah salah satu ujung lilin dinyalakan maka lilin akan menetes. Lilin yang menetes beratnya akan berkurang sehingga mengakibatkan pusat gaya berat bergeser ke ujung lilin yang belum menetes sehingga posisi ujung lilin yang menetes lebih tinggi daripada ujung lainya. Kemudian setelah ujung satunya dinyalakan lilin akan menetes pada bagian tersebut yang menyebabkan beratnya berkurang dan pusat gaya berat akan bergeser ke ujung yang lain yang mengakibatkan posisi lilin yang menetes lebih tinggi dan yang lainya. Karena prosesnya berlangsung secara berkala maka akan kita dapatkan posisi lilin yang jungkat – jungkit.


2). Koin terjatuh
     a). Alat dan bahan yang dibutuhkan
·        Koin
·        Jarum 3 buah
·        Papan ( gabus )
     b). Langkah kerja
1.     Menusukkan ke 3 jarum pada gabus
2.    Meletakkan koin di atas ke 3 jarum tersebut
3.    Mengamati apa yang terjadi pada koin, ketika koin ditiup dari arah atas, samping dan bawah.

     c). Konsep
Ketika lilin ditiup dari arah atas maka koin tidak akan pernah jatuh karena gaya tekan yang kita berikan dengan cara meniup lilin akan mendapatkan reaksi gaya lawan yang diberikan oleh jarum terhadap koin sehingga posisi kion akan tetap.
Ketika koin ditiup dari arah samping maka koin juga tidak akan jatuh karena gaya tekan yang kita berikan hanya mengenai sebagian kecil permukaankoin sedangkan gaya tekan koin terhadap jarum lebih besar dari gaya yang kita tiupkan sehingga koin tidak akan bergerak.
Tetapi ketika kita meniupnya dari arah bawah maka koin akan jatuh karena gaya tekan yang diberikan koin terhadap jarum nilainya labih kecil dari pada gaya total yang diberikan terhadap koin,( gaya tiup dan gaya tekan jarum). Sehingga koin akan terjatuh.


3). Gelas diatas kertas
     a). Alat dan bahan yang dibutuhkan
·        3 buah Gelas
·        Kertas
     b). Langkah kerja
1.     Meletakkan dua buah gelas secara telungkup dengan posisi sejajar
2.    Letakan ujung – ujung kertas diatas dua gelas dengan posisi lurus
3.    Letakkan gelas ketiga di atas kertas tersebut
4.    Langkah no2 dan 3 dilakukan lagi dengan kertas yang dilipat lipat
5.    Mengamati apa yang terjadi pada gelas pada saat di atas kertas lurus dan kertas yang dilipat
     c). Konsep
Ketika kertas lurus maka luas penampang kecil, sehingga tekanan permukaan kertas yang mengenai gelas kecil, sedangkan tekanan gelas lebih besar sehingga gelas akan jatuh.
Ketika kertas dilipat – lipat maka luas penampang kertas lebih besar sehingga tekanan kertas lebih besar daripada tekanan gelas kepada kertas, sehingga gelas tidak akan jatuh. untuk kali ini segini aja,,,, see youuuu....

Kamis, 26 April 2012

Asslamualaikum....
Heyy kawan... how are you???Posting pertama untuk alat peraga angkatan lama nichh... ^_^
Emmm.... Mungkin ada yang belom tau ya,,, angkatan lama anak-anak alat peraga kegiatannya kapan ya??? ngapain aja ya ??? Buat apa aja ya???...hehehe OK OK... minggu ini tepatnya hari selasa, 27 maret 2012 kelompok alat peraga P.fisika angkatan 2010 buat proyek niii.... namanya POMPA HIDROLIK  STIK ES CREAM....mungkin teman2 udah ada yang tau atau mungkin ada yang pernah buat alat peraga yang satu ini...??? wah wah kami ketinggalan donk????
Hmmm gak masalah  kalau mau belajar gak ada yang namanya ketinggalan... :D
Pompa hidrolik stik es cream ini adalah aplikasi sederhana  dari hukum pascal yaitu “Jika suatu fluida diberikan tekanan pada suatu tempat maka tekanan itu akan diteruskan ke segala arah sama besar”(  Blaise Pascal (1623-1662))....supaya tambah jelas... lihat video  dibawah ini...
                                                                                



Jika dilihat sekilas mirip seperti robot bukan??? robot kayu  ~_~” ....Pompa hidrolik stik es cream ini bahan utamanya adalah stik es cream pastinya, tapi bahan yang gak kalah penting adalah bekas suntikan yang sudah disterilkan,itu inti dari pompa hidroliknya kawan... dua suntikan satu sama lain dihubungkan  ujungnya dengan selang kecil,,  Saat pengisap pertama diberi gaya tekan, gaya tersebut akan diteruskan oleh fluida (udara)  yang terdapat di dalam suntikan. Akibatnya, udara dalam suntikan akan diteruskan melalui selang kemudian menghasilkan gaya angkat pada penghisap kedua dan dapat mengangkat  penghisap kedua. Prinsip ini yang nantinya menjadi tonggak utama bekerjanya pompa hidrolik stik es cream tersebut yang bisa mengangkat dan menurunkan kerangka stik es cremnya.... :-h
Konsep udah, sekarang kembali ke pembuatannya>>> Pada pertemuan kemarin,anak2 alat peraga 2010 belum bisa menyelesaikan pembuatan pompa hidrolik stik es cream tersebut, karena dalam merangkai stik es cream tersebut butuh ketelitian dan perhitungan yang sangat matang,agar rangkaiannya kuat,kokoh dan gak gampang runtuh...Pembuatan Pompa hidrolik stik es cream akan dilanjutkan minggu depan,dan diusahakan jadi minggu depan... mungkin alat peraga pompa hidrolik stik es cream ini sangat sederhana,akan tetapi kata pepatah untuk mencapai suatu yang luar biasa kebanyakan dimulai dari hal yang sederhana dulu... ;))OK....segini dulu posting dari anak2 alat peraga P.Fisika 2010 untuk kali ini....Tunggu cerita minggu depan.... pasti akan lebih menarik....Wassalamualaikm.......

PART 1. KAMERA LUBANGJARUM


Hallow sobat...
Kelas alat peraga pertama untuk anggota baru ni....:-h

Pelatihan rutin sabtu,10 maret 2012 di depan Gedung Pusat Bahasa asing UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

            Setelah mengadakan pertemuan akrab dalam rangka menyambut anggota baru Alat Peraga,sekarang saatnya alat peraga member’s berkreasi menghasilkan sebuah karya. Pendamping pada kesempatan kali ini adalah mereka mahasiswa Pend.Fisika angkatan 2010 yang terdiri atas Sunaji,Anggi Nur Cahyani,Khotimatul Khoiriyah dan Fayakun Muchlis. Tema pada kesempatan ini adalah tentang cahaya dan alat peraga yang ingin kami buat adalah “Kamera Lubang Jarum”.




                                                                                                                           

           Seperti gambar di atas prinsip kerja dari kamera lubang jarum ini secara sederhana yaitu cahaya yang mengenai objek penglihatan dilanjutkan masuk melalui lubang kecil di bagian depan alat peraga. Semua cahaya yang masuk melalui lubang kecil mengalami proses difraksi yang setara dengan melewati celah kecil, cahaya disebarkan kemudian ditangkap oleh layar. Bayangan yang dihasilkan ialah bayangan maya,terbalik dan sama besar. Terbalik karena cahaya yang mengenai bagian atas objek diteruskan menjadi bagian bawah yang ditangkap oleh layar.

            Itulah sekilas panang tentang prinsip kerja dari kamera lubang jarum. Sekarang kita masuk ke proses pembuatan,kebetulan bahan utama yaitu kaleng susu bekas yang hanya ada tiga buah, jadi anggota baru dibuat menjadi tiga kelompok. Proses pembuatan dimulai dengan terlebih dahulu mendapatkan arahan dari pendamping. Masing-masing kelompok mulai membuat alat peraga tersebut dengan didampingi oleh pendamping. Bahan yang digunakan adalah kardus,kertas manila hitam,kertas minyak,kaleng bekas ukuran sedang,double tip dan isolasi. Proses pembuatannya dimulai dari membuat kubus/balok dengan potongan kardus. Pada bagian tengah permukaan depan dan belakang balok dibuat lubang seukuran dengan kaleng. Lubang dibuat menggunakan gunting atau pisau lipat. Pada kaleng,salah satu tutup bagian atas dihilangkan agar berlubang,dan pada bagian ini ditempel kertas minyak sesuai ukuran lubang. Bagian permukaan ditutup dengan kertas maniala dan juga untuk bagian dalam kaleng juga ditutup kertas manila hitam. Pada bagian tutup kaleng yang masih utuh diberi lubang kecil tepat di tengah-tengah dan sambungkan kaleng yang berselubung manila hitam dengan lubang pada kardus.potong bagian kertas manila yang terlalu panjang. Untuk sentuhan akhir dirapikan dan dihias semenarik mungkin, kamera lubang jarum siap untuk digunakan.

            Ketiga kelompok berhasil menyelesaikan alat peraga lubang jarum dan mencoba mempraktekannya. Di akhir pertemuan, ketiga kelompok menyampaikan kembali konsep fisika yang ada di alat peraga Kamera Lubang Jarum. Pelatihan rutin cukup sampai disini yaaaa see you later...




REGENERASI
Tahun ajaran yang  terus bergulir memaksa untuk melakukan adanya regenerasi di beberapa bidang. Salah satu diantaranya adalah regenerasi anggota di kelas Alat Peraga.  Kelas Alat Peraga yang masih berada di bawah bendera Innovation Club ini diberikan wewenang dalam hal recruitment anggota baru. Kelas Alat Peraga  sendiri membuka kesempatan seluas-luasnya untuk menjadi anggota baru, selama masih dalam lingkup Prodi Pendidikan Fisika untuk semua angkatan.
Untuk menjadi anggota baru kelas Alat Peraga harus melalui tuga tahap. Pertama, pendaftaran disertai dengan pengumpulan artikel contoh  alat peraga fisika sederhana. Kedua, tes tulis dan lisan. Kemudian yang ketiga adalah registrasi ulang calon anggota baru.
Pendaftaran dibuka selama 1 minggu di fakultas Saintek kemudian tes tulis 30 soal fisika dasar dan dilanjutkan presentasi materi fisika. Dari beberapa pendatar, akhirnya berdasarkan rapat dan mufakat panitia diperoleh 27 calon anggota baru. Dan baru dinyatakan sebagai anggota Kelas Alat Peraga yang resmi ketika sudah melakukan registrasi ulang.
Berikut ini anggota-anggota Kelas Alat Peraga :
1.                  Angkatan 2011
*                    Fayakun Muchlis
*                    Lilis Cholisoh
*                    Anggi Nurcahyani
*                    Meyda Azizah
*                    Budi Santoso
*                    Dwi Yulianto
*                    Asmaniar
*                    Ati’un Nisak
*                    Nur Fatimah Mardianingsih
*                    Wahyu Triningsih
*                    Riza Nur Cahyaningtyas
*                    Khotimatul Khoeiriyah
*                    Sunaji
*                    Annisa Citra

2.                  Angkatan 2012
*                    Dade Sugiyono
*                    Bariyi
*                    Atik Sukatmiyati
*                    Khaiman
*                    Dyah Aris
*                    Falensia Anggraeny
*                    Titin Amalia
*                    Faiz Al Hasan
*                    Virandy Putra
*                    Sahar Layali
*                    Anggit Pramesti
*                    Abdul Rasyid
*                    Nurul Ulfa
*                    Titin Amalia
*                    Desiana W.S.
*                    Siti Sarifah
*                    Khoirul Anam
*                    Rohmatul Asyfia
*                    M. Abdul Jabar
*                    A. Fahmi Nidhom B.
*                    Nuril Anwar
*                    Wildan Nafisa Barra
*                    Rosiin
*                    Fitria Susanti
*                    Riesta Perwithasari
*                    Halimatus Sa’diyah
Harapannya, semoga regenerasi ini mampu memberikan inovasi-inovasi baru untuk perkembangan alat peraga fisika, dan bersama alat peraga ini mampu menjadi bekal bersama ketika menyampaikan materi fisika sehingga benar-benar mampu menunjukkan bahwa fisika itu asik dan menyenangkan. @Salam Fisika.


PROFIL ALAT PERAGA

Alat peraga adalah komunitas mahasiswa di lingkungan prodi Pendidikan Fisika Fakultass Sains dan Teknologi yang berada di bawah naungan inovation-club. Club ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan membuat berbagai macam alat peraga Fisika sederhana yang bisa menerangkan konsep-konsep fisika secara lebih gamblang. Selain nantinya dapat digunakan untuk mempermudah memahamkan peserta didik tentang konsep-konsep dasar fisika juga dapat digunakan sebagai wadah/ajang percobaan kecil-kecilan untuk mahasiswa prodi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Club ini juga dibentuk dalam rangka mendukung sasaran mutu prodi Pendidikan Fisika Fakutas Sains dan Teknologi membentuk lulusan mahasiswa yang berkualitas.
Jika ditilik dari sejarah para penemu seperti Galileo dan Thomas Alfa Edison, di mana mereka selalu mempraktekkan fisika dalam kehidupan nyatanya. Galileo selalu mencobakan memperagakan ulang konsep-konsep dasar fisika yang telah/baru didapatnya sehingga dapat ia buktikan, revisi, maupun mengembangkannya/menyempurnakannya. Bahkan Thomas Alfa Edison tidak lulus SD cuma gara-gara konsep pemikirannya yang berbeda dari pemikiran kebanyakan orang pada umumnya. Ia ingin tahu bagaimana telur itu menetas, apakah kalau yang mengerami manusia juga dapat menetas. Justru dari pemikiran-pemikiran dan percobaan-percobaan sederhana itu akan memunculkan penemuan-penemuan atau ide-ide baru, sehingga dari hal tersebut sekarang pun sudah ada alat untuk menetaskan telur (pengganti oengeraman) bahwa pada suhu berapa telur itu dapat terbentuk menjadi hewan kemudian dapat menetas. Setelah keluar dari SD karena dianggap idiot oleh gurunya, ibu Thomas Alfa Edison yang memahami bakat anaknya memberikan ia ruang dan buku-buku percobaan dari yang sederhana sampai yang komplek ketika besarnya. Dari situ Thomas Alfa edison telah banyak menelurkan ide-ide baru, serta banyak penemuan-penemuan alat yang dimanfaatkan oleh manusia, dan yang paling terkenal adalah bahwa dia menemukan bola lampu. Dari sinilah club ini beranjak, selain digunakan untuk lebih memahamkan fisika baik untuk diri sendiri maupun orang lain (peserta didik bagai mahasiswa pendidikan) juga dapat digunakan untuk penelitian-penelitian dan percobaan sederhana dan diharapkan juga dapat menelurkan ide-ide/gagasan-gagasan baru dari prakarya-prakarya sederhana tersebut. Berdasarkan alasan inilah, kegiatan study club ini dipandang tepat sekali untuk mendorong mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi untuk mampu membuat alat peraga fisika guna menunjang kegiatan belajarnya sebagai mahasiswa prodi pendidikan fisika.  Dan dengan dukungan dan arahan dari berbagai pihak, study club ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan fisika mahasiswa prodi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.