FLUIDA
Oleh : Meida Azizah, Annisa
Citra, Riza Nur. C
Hay guys.....
Bertemu lagi dalam kelas alat peraga,
, , Dalam kesempatan yang berbahagia kemarin, kita telah belajar beberapa alat
peraga yang bertemakan “Fluida”. Alat peraga yang kita buat ada 3, yaitu Pipa
Venturi, Pompa Hidrolik dan Tekanan Hidrostatik.
1.
Pipa
Venturi.
Alat peraga
pertama yaitu Pipa venturi. Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki
penampang bagian tengahnya lebih sempit daripada bagian pinggirnya dan
diletakkan mendatar dengan dilengkapi pipa pengendali untuk mengetahui
permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Alat ini dapat dipakai untuk mengukur
kelajuan fluida, misalnya menghitung laju aliran air atau minyak yang berada di dalam pipa.
Prinsip kerja
pipa venturi ini sesuai dengan asas Bernaoulli “semakin besar kecepatan fluida,
semakin kecil tekanannya dan begitu juga sebaliknya semakin kecil kecepatan
fluida, semakin besar tekanannya. Dalam kesempatan kemarin kita belajar membuat
venturimeter dengan manometer. Bahan-bahan yang dibutuhkan sangat sederhana
antara lain, pipa paralon dengan 2 macam ukuran yang berbeda (besar dan kecil),
lem paralon secukupnya dan selang bening
kecil dengan panjang secukupnya. Adapun cara membuatnya :
a.
Satukan
pipa yang berbeda ukuran tadi dengan cara, pipa yang berdiameter kecil
dimasukkan sebagian kedalam pipa yang berdiamerter besar, kemudian diberi lem
paralon untuk melekatkannya.
b.
Berilah
lubang pada pipa paralon yang sudah disatukan tadi. Pada pipa yang berdiameter
kecil diberi lubang bagian atas dan bawahnya, lubang pada bagian bawah
ukurannya harus sesuai dengan selangnya. Pada pipa yang berdiameter besar
diberi lubang yang sama seperti pipa yang kecil.
c.
Pasang
selang pada lubang yang bawah di masing-masing pipa.
Pada pipa yang besar diberi semacam
corong untuk memasukkan air atau minyak.
2.
Pompa
Hidrolik
Pompa Hidrolik ini menggunkan prinsip
kerja Hukum pascal, dimana Tekanan yang diberikan oleh zat cair diteruskan ke
segala arah sama besar.
Pompa Hidrolik ini banyak dimanfaatkan
untuk memperingan pekerjaan, seperti Dongkrak
yang digunakan untuk mengangkat mobil pada saat pergantian ban atau mengalami
kerusakan.
Jika F1( piston besar) ditarik keatas, klep
F2( piston kecil) menurun. Jika F1 ditekan ke bawah maka pada F2
itu terjadi gaya tekan ke atas yang besar, sehingga benda diatasnya dapat
terangkat. Hal tersebut karena luas penampang A1 ( tabung besar) lebih kecil dari A2 (tabung kecil).
Bahan-bahan yang kita butuhkan antara
lain adalah :
·
1
Buah suntikan besar
·
1
Buah suntikan kecil
·
Selang
kecil
·
Papan
·
Air
Cara membuatnya cukup
mudah yaitu selang yang sudah diisikan
air dihubungkan dengan suntikan besar dan suntikan kecil. Kemudian tempatkan
pada papan yang telah dibentuk seperti gambar diatas...Selamat mencobaaa...
3.
Tekanan
Hidrostatik
Pada pembuatan
alat peraga Tekanan Hidrostatis, awalnya kita mempersiapkan alat dan bahan yang
digunakan yaitu dua buah botol bekas, paku, air, plaster, dan gunting.
Pembuatan Tekanan Hidrostatis cukup sederhana, dengan botol yang dilubangi
dengan paku secara horizontal (mendatar) dan botol yang satunya lagi dilubangi
dengan paku secara vertikal (dari atas ke bawah). Setelah itu botol yang
berlubang ditutup dengan plaster. Selanjutnya
botol itu diisi dengan air. Setelah itu buka plaster, sehingga air bisa
keluar dari botol. Amati dengan jatuhnya air yang keluar dari lubang tersebut,
dan perbedaan yang terjadi antara botol yang dilubangi secara horizontal dan
botol yang dilubangi secara vertikal.
Pada
percobaan Tekanan Hidrostatis, jatuhnya air yang keluar dari lubang botol yang
dilubangi secara horizontal (mendatar) dan botol yang dilubangi secara vertikal
(dari atas ke bawah) itu berbeda. Botol yang dilubangi secara horizontal itu,
jatuhnya air yang keluar dari masing-masing lubang itu memiliki panjang
lontaran airnya itu sama. Karena ketinggian air pada botol sampai ke lubang,
memiliki ketinggian yang sama, sehingga memiliki tekanan yang sama. Tekanan
yang sama itu menjadikan panjang lontaran air dari lubang itu juga sama.
Sedangkan botol yang dilubangi secara vertikal, jatuhnya air yang keluar dari
masing-masing lubang itu berbeda. Apabila ketinggian air pada botol sampai ke
lubang, memiliki ketinggian yang lebih besar, maka memiliki panjang lontaran
air nya lebih jauh. Apabila ketinggian air pada botol sampai ke lubang memiliki
ketinggian yang lebih kecil/pendek, maka panjang lontaran airnya lebih dekat.
Hal itu dapat terjadi, karena ketinggian air pada botol sampai ke lubang lebih
besar, maka tekanannya besar, dan panjang lontaran air dari lubang itu juga
lebih jauh. Dan ketinggian air pada botol sampai ke lubang lebih kecil/pendek,
maka tekanannya kecil, dan panjang lontaran air dari lubang itu juga lebih
dekat.
Tekanan Hidrostatis memiliki persamaan matematis sebagai berikut:
P = ρ x g x h
Nah selain membuat alat peraga kemarin
kita juga mendemonstrasikan beberapa konsep fisika menjadi percobaan
unik...yaitu Kapal selam
Kapal selam merupakan kapal yang bisa
berlayar dibawah air dan bekerja berdasarkan prinsip kerja yang sederhana yakni kenyataan bahwa udara lebih ringan daripada air.
Kapal selam memiliki tangki besar yang disebut tangki ballast (pemberat). Kapal
selam dapat menyelam dan mengapung berkat pengaturan udara yang berada di
dalamnya. Ketika kapal selam harus menyelam, tangki ballast diisi dengan air
laut. Hal ini membuat kapal selam menjadi berat dan tenggelam. Ketika kapal
selam ingin naik ke permukaan laut, air dipompa keluar dari tangki ballast dan
diisi dengan udara dari kompresor sehingga kapal selam menjadi ringan lagi dan
mulai mengapung.
Dalam Demontrasi kemarin kita buat alat peraga kapal
selam sederhana dari tutup pulpen dan plastisin . Adapun cara membuatnya sangat murah dan mudah
ditiru oleh teman-teman yang lain :
a. Botol tadi diisi dengan air, kurang lebih 5/6 bagian
atau sisakan ruang secukupnya untuk tempat udara.
b. Pasangkan plastisin pada ujung tutup bolpoint, jangan
sampai menutupi lubang pada tutup bolpointnya dan jangan terlalu banyak
plastisinnya.
c. Masukkan rakitan tutup bolpoint tadi kedalam botol
yang telah terisi air.
d. Beri tekanan pada botol sehingga rakitan tutup
bolpoint tadi bisa turun, kemudian lepaskan tekanan tadi dan amati apa yang
terjadi pada rakitan tutup bolpoint tadi.
e. Dan konsep itu sama dengan konsep kapal selam diatas.
SELAMAT MENCOBA n_n
Tidak ada komentar:
Posting Komentar