gambar

Senin, 28 Mei 2012



FLUIDA
Oleh : Meida Azizah, Annisa Citra, Riza Nur. C
Hay guys.....
Bertemu lagi dalam kelas alat peraga, , , Dalam kesempatan yang berbahagia kemarin, kita telah belajar beberapa alat peraga yang bertemakan “Fluida”. Alat peraga yang kita buat ada 3, yaitu Pipa Venturi, Pompa Hidrolik dan Tekanan Hidrostatik.
1.    Pipa Venturi.
Alat peraga pertama yaitu Pipa venturi. Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit daripada bagian pinggirnya dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan.  Alat ini dapat dipakai untuk mengukur kelajuan fluida, misalnya menghitung laju aliran air atau minyak  yang berada di dalam pipa.
Prinsip kerja pipa venturi ini sesuai dengan asas Bernaoulli “semakin besar kecepatan fluida, semakin kecil tekanannya dan begitu juga sebaliknya semakin kecil kecepatan fluida, semakin besar tekanannya. Dalam kesempatan kemarin kita belajar membuat venturimeter dengan manometer. Bahan-bahan yang dibutuhkan sangat sederhana antara lain, pipa paralon dengan 2 macam ukuran yang berbeda (besar dan kecil), lem paralon secukupnya  dan selang bening kecil dengan panjang secukupnya. Adapun cara membuatnya :
a.    Satukan pipa yang berbeda ukuran tadi dengan cara, pipa yang berdiameter kecil dimasukkan sebagian kedalam pipa yang berdiamerter besar, kemudian diberi lem paralon untuk melekatkannya.
b.    Berilah lubang pada pipa paralon yang sudah disatukan tadi. Pada pipa yang berdiameter kecil diberi lubang bagian atas dan bawahnya, lubang pada bagian bawah ukurannya harus sesuai dengan selangnya. Pada pipa yang berdiameter besar diberi lubang yang sama seperti pipa yang kecil.
c.    Pasang selang pada lubang yang bawah di masing-masing pipa.
Pada pipa yang besar diberi semacam corong untuk memasukkan air atau minyak.

2.    Pompa Hidrolik
Pompa Hidrolik ini menggunkan prinsip kerja Hukum pascal, dimana Tekanan yang diberikan oleh zat cair diteruskan ke segala arah sama besar.
Pompa Hidrolik ini banyak dimanfaatkan untuk memperingan pekerjaan, seperti  Dongkrak yang digunakan untuk mengangkat mobil pada saat pergantian ban atau mengalami kerusakan.












Jika F1( piston besar) ditarik keatas, klep F2( piston kecil) menurun. Jika F1 ditekan ke bawah maka pada F2 itu terjadi gaya tekan ke atas yang besar, sehingga benda diatasnya dapat terangkat. Hal tersebut karena luas penampang A1  ( tabung besar) lebih kecil dari A2 (tabung kecil).
Bahan-bahan yang kita butuhkan antara lain adalah :
·         1 Buah suntikan besar
·         1 Buah suntikan kecil
·         Selang kecil
·         Papan
·         Air
Cara membuatnya cukup mudah  yaitu selang yang sudah diisikan air dihubungkan dengan suntikan besar dan suntikan kecil. Kemudian tempatkan pada papan yang telah dibentuk seperti gambar diatas...Selamat mencobaaa...


3.    Tekanan Hidrostatik



           











Pada pembuatan alat peraga Tekanan Hidrostatis, awalnya kita mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan yaitu dua buah botol bekas, paku, air, plaster, dan gunting. Pembuatan Tekanan Hidrostatis cukup sederhana, dengan botol yang dilubangi dengan paku secara horizontal (mendatar) dan botol yang satunya lagi dilubangi dengan paku secara vertikal (dari atas ke bawah). Setelah itu botol yang berlubang ditutup dengan plaster. Selanjutnya  botol itu diisi dengan air. Setelah itu buka plaster, sehingga air bisa keluar dari botol. Amati dengan jatuhnya air yang keluar dari lubang tersebut, dan perbedaan yang terjadi antara botol yang dilubangi secara horizontal dan botol yang dilubangi secara vertikal.

            Pada percobaan Tekanan Hidrostatis, jatuhnya air yang keluar dari lubang botol yang dilubangi secara horizontal (mendatar) dan botol yang dilubangi secara vertikal (dari atas ke bawah) itu berbeda. Botol yang dilubangi secara horizontal itu, jatuhnya air yang keluar dari masing-masing lubang itu memiliki panjang lontaran airnya itu sama. Karena ketinggian air pada botol sampai ke lubang, memiliki ketinggian yang sama, sehingga memiliki tekanan yang sama. Tekanan yang sama itu menjadikan panjang lontaran air dari lubang itu juga sama. Sedangkan botol yang dilubangi secara vertikal, jatuhnya air yang keluar dari masing-masing lubang itu berbeda. Apabila ketinggian air pada botol sampai ke lubang, memiliki ketinggian yang lebih besar, maka memiliki panjang lontaran air nya lebih jauh. Apabila ketinggian air pada botol sampai ke lubang memiliki ketinggian yang lebih kecil/pendek, maka panjang lontaran airnya lebih dekat. Hal itu dapat terjadi, karena ketinggian air pada botol sampai ke lubang lebih besar, maka tekanannya besar, dan panjang lontaran air dari lubang itu juga lebih jauh. Dan ketinggian air pada botol sampai ke lubang lebih kecil/pendek, maka tekanannya kecil, dan panjang lontaran air dari lubang itu juga lebih dekat.
Tekanan Hidrostatis memiliki persamaan matematis sebagai berikut:
P = ρ x g x h

Nah selain membuat alat peraga kemarin kita juga mendemonstrasikan beberapa konsep fisika menjadi percobaan unik...yaitu Kapal selam
Kapal selam merupakan kapal yang bisa berlayar dibawah air dan bekerja berdasarkan prinsip kerja yang sederhana yakni kenyataan bahwa udara lebih ringan daripada air. Kapal selam memiliki tangki besar yang disebut tangki ballast (pemberat). Kapal selam dapat menyelam dan mengapung berkat pengaturan udara yang berada di dalamnya. Ketika kapal selam harus menyelam, tangki ballast diisi dengan air laut. Hal ini membuat kapal selam menjadi berat dan tenggelam. Ketika kapal selam ingin naik ke permukaan laut, air dipompa keluar dari tangki ballast dan diisi dengan udara dari kompresor sehingga kapal selam menjadi ringan lagi dan mulai mengapung.
Dalam Demontrasi kemarin kita buat alat peraga kapal selam sederhana dari tutup pulpen dan plastisin .  Adapun cara membuatnya sangat murah dan mudah ditiru oleh teman-teman yang lain :
a.    Botol tadi diisi dengan air, kurang lebih 5/6 bagian atau sisakan ruang secukupnya untuk tempat udara.
b.    Pasangkan plastisin pada ujung tutup bolpoint, jangan sampai menutupi lubang pada tutup bolpointnya dan jangan terlalu banyak plastisinnya.
c.    Masukkan rakitan tutup bolpoint tadi kedalam botol yang telah terisi air.
d.    Beri tekanan pada botol sehingga rakitan tutup bolpoint tadi bisa turun, kemudian lepaskan tekanan tadi dan amati apa yang terjadi pada rakitan tutup bolpoint tadi.
e.    Dan konsep itu sama dengan konsep kapal selam diatas.



SELAMAT MENCOBA n_n





                                    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar