gambar

Minggu, 17 Juni 2012


ELEKTROSKOP
Salam hangat untuk semuanya.......
Gimana kabar kalian pasti baik-baik sajakan, kita berjumpa kembali dalam pembuatan alat peraga yang sederhana dan mudah dipraktekkan. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas seatu alat peraga yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya muatan elektron, nama alat tersebut adalah elektroskop.  Dalam kesempatan kemarin kita berhasil membuat suatu tiruan elektroskop yang sederhana dan mudah untuk dibuatnya. Adapun alat dan bahan yang diperlukan adalah

  1. Toples kecil                         1 buah 
  2. Kawat / konduktor                secukupnya
  3. Alumunium Foil                    secukupnya
  4. Penggaris mika                     1 buah

Adapun cara pembuatannya sangat muda, cukup dengan beberapa tahap saja :
  1. Siapkan toples yang akan digunakan kemudian tutup toples itu diberi lubang secukupnya / sesuai ukuran kawat penghantar.
  2. Masukan kawat penghantar ke dalam lubang tersebut, yang mana panjang kawat tersebut harus lebih pendek dari ukuran toplesnya supaya dapat ditutup dan pada ujung tutup toples diberi sisa kawat .
  3. Potong alumunium foil secukupnya, buat 2 potongan yang sama besar.
  4. Masukkan semua potongan alumunium foil tadi ke kawat penghantar yang sudah ditancapkan di tolpes, kemudian tutup toplesnya.
  5. Gosok-gosokan penggaris mika ke kain, kemudian dekatkan penggaris yang sudah digosok tadi ke ujung kawat yang ada di atas tutup toples.
  6. Kemudian amati apa yang terjadi.

Adapun konsep dari alat peraga tersebut adalah ketika kita menggosok-gosokan penggaris mika ke kain, maka akan terjadi perpindahan elektron. Kemudian kita dekatkan penggaris yang sudah di gosok tadi ke kawat yang berada di ujung tutup toples, maka elektron yang berada di penggaris mika tadi akan mengalir melalui kawat tadi dan akan menginduksi alumunium foil yang berada di kawat bagian dalam toples, sehingga antara alumunium satu dengan yang lainnya akan saling menjauhi karena mengandung muatan yang sejenis. Demikian sedikit yang dapat kita jelaskan, jika teman-teman yang lain mau menambahi penjelasan dari kita, kita persilakan.........

Terimkasih dan Selamat mencoba.......... ^_^

Rabu, 06 Juni 2012


ALAT PERAGA KESETIMBANGAN BENDA TEGAR


Oleh : Dwi Yulianto, Lilis Muchlisoh,Nur Fatimah MN,Atiun Nisak

Hay guys.....
Bertemu lagi dalam kelas alat peraga, , , Dalam kesempatan yang berbahagia kemarin, kita telah belajar alat peraga yang bertemakan “Benda Tegar”. Alat peraga yang kita buat adalah burung dari stik ice cream.
Alat dan bahan sangat mudah diperoleh, diantaranya
  • stik ice crem
  • gunting
  • lem
  • kertas warna untuk mempercantik bila perlu 


·        kertas warna untuk mempercantik bila perlu
cara pembuatannya yaitu dengan menyusun stik ice cream dengan lem sedemikian rupa seperti gambar di bawah ini... setiap sisi dari bagian sayap diberi potongan stik ice cream,, untuk sisi kiri di letakkan di bagian bawah dan untuk sisi kanan diletakkan di bagian atas.. 


Gambar di atas adalah model sederhana dari burung yang dibuat. Untuk mengaplikasikan konsep benda tegarnya sendiri, model yang sudah jadi seperti gambar di atas diletakkan sedemikian rupa pada sebatang stik berdiri yang lain,, sehingga kita mengetahui dimana letak kesetimbangan burung-burungan di atas yaitu dengan meletakkan di suatu titik atau tempat sedemikian sehingga burung tersebut berada pada posisi kesetimbangannya / burung tersebut tidak jatuh...


kesetimbangan benda tegar/ titik berat adalah kondisi dimana suatu benda berada dalam kesetimbangan rotasi (artinya benda tersebut tidak mengalami rotasi/gerakan).


Cara untuk menemukan letak titik berat suatu benda tegar lebih mudah untuk benda-benda yang memiliki simetri tertentu, contohnya segitiga,kubus,balok,bujur sangkar,bola dan lain-lain. Letak titik beratnya adalah sama dengan letak sumbu simetrinya.


Sangat mudah bukan untuk membuatnya???? :)
Teman-teman bisa mencoba sendiri di rumah....
Ok.. segini dulu postingan untuk kali ini...
see you next time....



KONSEP KAPAL SELAM


Salam hangat untuk semuanya...
Kita bertemu lagi dalam belajar alat peraga yang asyik dan menyenangkan. Dalam keadaan yang menyenangkan kemarin,kita telah sedikit banyak mengetahui tentang konsep kapal selam. Kapal selam merupakan kapal yang bisa berlayar dibawah air dan bekerja erdasarkan prinsip kerja yang sederhana yakni kenyataan bahwa udara lebih ringan daripada air. Jika anda mengambil cangkir teh anda dan membaliknya lalu anda mendorong cangkir tersebut di dalam ember yang penuh berisi air, anda harus menerapkan banyak tekanan untuk melakukannya. Tapi begitu anda melepaskan tekanan tersebut, cangkir dengan segera akan mengapung kembali ke atas. Cangkir dapat mengapung kembali karena udara yang terjebak di dalamnya membuat cangkir lebih ringan dari air. Demikian pula pada kapal selam, kapal selam memiliki tangki besar yang disebut tangki ballast (pemberat). Kapal selam dapat menyelam dan mengapung berkat pengaturan udara yang berada di dalamnya. Ketika kapal selam harus menyelam, tangki ballast diisi dengan air laut. Hal ini membuat kapal selam menjadi berat dan tenggelam. Ketika kapal selam ingin naik ke permukaan laut, air dipompa keluar dari tangki ballast dan diisi dengan udara dari kompresor sehingga kapal selam menjadi ringan lagi dan mulai mengapung. Dalam mempelajarai konsep kapal selam kemarin, membuat suatu alat yang sederhana dengan menggunakan bahan yang mudah di dapatkan, antara lain botol air minum yang dari plastik, plastisin dan tutup bolpoint. Adapun cara membuatnya sangat murah dan mudah ditiru oleh teman-teman yang lain :

  1. Botol tadi diisi dengan air, kurang lebih 5/6 bagian atau sisakan ruang secukupnya untuk tempat udara.
  2. Pasangkan plastisin pada ujung tutup bolpoint, jangan sampai menutupi lubang pada tutup bolpointnya dan jangan terlalu banyak plastisinnya.
  3. Masukkan rakitan tutup bolpoint tadi kedalam botol yang telah terisi air.
  4. Beri tekanan pada botol sehingga rakitan tutup bolpoint tadi bisa turun, kemudian lepaskan tekanan tadi dan amati apa yang terjadi pada rakitan tutup bolpoint tadi.
  5.  Carilah konsepnya tersebut.

SELAMAT MENCOBA ............ n_n





                             










Senin, 28 Mei 2012



FLUIDA
Oleh : Meida Azizah, Annisa Citra, Riza Nur. C
Hay guys.....
Bertemu lagi dalam kelas alat peraga, , , Dalam kesempatan yang berbahagia kemarin, kita telah belajar beberapa alat peraga yang bertemakan “Fluida”. Alat peraga yang kita buat ada 3, yaitu Pipa Venturi, Pompa Hidrolik dan Tekanan Hidrostatik.
1.    Pipa Venturi.
Alat peraga pertama yaitu Pipa venturi. Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit daripada bagian pinggirnya dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan.  Alat ini dapat dipakai untuk mengukur kelajuan fluida, misalnya menghitung laju aliran air atau minyak  yang berada di dalam pipa.
Prinsip kerja pipa venturi ini sesuai dengan asas Bernaoulli “semakin besar kecepatan fluida, semakin kecil tekanannya dan begitu juga sebaliknya semakin kecil kecepatan fluida, semakin besar tekanannya. Dalam kesempatan kemarin kita belajar membuat venturimeter dengan manometer. Bahan-bahan yang dibutuhkan sangat sederhana antara lain, pipa paralon dengan 2 macam ukuran yang berbeda (besar dan kecil), lem paralon secukupnya  dan selang bening kecil dengan panjang secukupnya. Adapun cara membuatnya :
a.    Satukan pipa yang berbeda ukuran tadi dengan cara, pipa yang berdiameter kecil dimasukkan sebagian kedalam pipa yang berdiamerter besar, kemudian diberi lem paralon untuk melekatkannya.
b.    Berilah lubang pada pipa paralon yang sudah disatukan tadi. Pada pipa yang berdiameter kecil diberi lubang bagian atas dan bawahnya, lubang pada bagian bawah ukurannya harus sesuai dengan selangnya. Pada pipa yang berdiameter besar diberi lubang yang sama seperti pipa yang kecil.
c.    Pasang selang pada lubang yang bawah di masing-masing pipa.
Pada pipa yang besar diberi semacam corong untuk memasukkan air atau minyak.

2.    Pompa Hidrolik
Pompa Hidrolik ini menggunkan prinsip kerja Hukum pascal, dimana Tekanan yang diberikan oleh zat cair diteruskan ke segala arah sama besar.
Pompa Hidrolik ini banyak dimanfaatkan untuk memperingan pekerjaan, seperti  Dongkrak yang digunakan untuk mengangkat mobil pada saat pergantian ban atau mengalami kerusakan.












Jika F1( piston besar) ditarik keatas, klep F2( piston kecil) menurun. Jika F1 ditekan ke bawah maka pada F2 itu terjadi gaya tekan ke atas yang besar, sehingga benda diatasnya dapat terangkat. Hal tersebut karena luas penampang A1  ( tabung besar) lebih kecil dari A2 (tabung kecil).
Bahan-bahan yang kita butuhkan antara lain adalah :
·         1 Buah suntikan besar
·         1 Buah suntikan kecil
·         Selang kecil
·         Papan
·         Air
Cara membuatnya cukup mudah  yaitu selang yang sudah diisikan air dihubungkan dengan suntikan besar dan suntikan kecil. Kemudian tempatkan pada papan yang telah dibentuk seperti gambar diatas...Selamat mencobaaa...


3.    Tekanan Hidrostatik



           











Pada pembuatan alat peraga Tekanan Hidrostatis, awalnya kita mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan yaitu dua buah botol bekas, paku, air, plaster, dan gunting. Pembuatan Tekanan Hidrostatis cukup sederhana, dengan botol yang dilubangi dengan paku secara horizontal (mendatar) dan botol yang satunya lagi dilubangi dengan paku secara vertikal (dari atas ke bawah). Setelah itu botol yang berlubang ditutup dengan plaster. Selanjutnya  botol itu diisi dengan air. Setelah itu buka plaster, sehingga air bisa keluar dari botol. Amati dengan jatuhnya air yang keluar dari lubang tersebut, dan perbedaan yang terjadi antara botol yang dilubangi secara horizontal dan botol yang dilubangi secara vertikal.

            Pada percobaan Tekanan Hidrostatis, jatuhnya air yang keluar dari lubang botol yang dilubangi secara horizontal (mendatar) dan botol yang dilubangi secara vertikal (dari atas ke bawah) itu berbeda. Botol yang dilubangi secara horizontal itu, jatuhnya air yang keluar dari masing-masing lubang itu memiliki panjang lontaran airnya itu sama. Karena ketinggian air pada botol sampai ke lubang, memiliki ketinggian yang sama, sehingga memiliki tekanan yang sama. Tekanan yang sama itu menjadikan panjang lontaran air dari lubang itu juga sama. Sedangkan botol yang dilubangi secara vertikal, jatuhnya air yang keluar dari masing-masing lubang itu berbeda. Apabila ketinggian air pada botol sampai ke lubang, memiliki ketinggian yang lebih besar, maka memiliki panjang lontaran air nya lebih jauh. Apabila ketinggian air pada botol sampai ke lubang memiliki ketinggian yang lebih kecil/pendek, maka panjang lontaran airnya lebih dekat. Hal itu dapat terjadi, karena ketinggian air pada botol sampai ke lubang lebih besar, maka tekanannya besar, dan panjang lontaran air dari lubang itu juga lebih jauh. Dan ketinggian air pada botol sampai ke lubang lebih kecil/pendek, maka tekanannya kecil, dan panjang lontaran air dari lubang itu juga lebih dekat.
Tekanan Hidrostatis memiliki persamaan matematis sebagai berikut:
P = ρ x g x h

Nah selain membuat alat peraga kemarin kita juga mendemonstrasikan beberapa konsep fisika menjadi percobaan unik...yaitu Kapal selam
Kapal selam merupakan kapal yang bisa berlayar dibawah air dan bekerja berdasarkan prinsip kerja yang sederhana yakni kenyataan bahwa udara lebih ringan daripada air. Kapal selam memiliki tangki besar yang disebut tangki ballast (pemberat). Kapal selam dapat menyelam dan mengapung berkat pengaturan udara yang berada di dalamnya. Ketika kapal selam harus menyelam, tangki ballast diisi dengan air laut. Hal ini membuat kapal selam menjadi berat dan tenggelam. Ketika kapal selam ingin naik ke permukaan laut, air dipompa keluar dari tangki ballast dan diisi dengan udara dari kompresor sehingga kapal selam menjadi ringan lagi dan mulai mengapung.
Dalam Demontrasi kemarin kita buat alat peraga kapal selam sederhana dari tutup pulpen dan plastisin .  Adapun cara membuatnya sangat murah dan mudah ditiru oleh teman-teman yang lain :
a.    Botol tadi diisi dengan air, kurang lebih 5/6 bagian atau sisakan ruang secukupnya untuk tempat udara.
b.    Pasangkan plastisin pada ujung tutup bolpoint, jangan sampai menutupi lubang pada tutup bolpointnya dan jangan terlalu banyak plastisinnya.
c.    Masukkan rakitan tutup bolpoint tadi kedalam botol yang telah terisi air.
d.    Beri tekanan pada botol sehingga rakitan tutup bolpoint tadi bisa turun, kemudian lepaskan tekanan tadi dan amati apa yang terjadi pada rakitan tutup bolpoint tadi.
e.    Dan konsep itu sama dengan konsep kapal selam diatas.



SELAMAT MENCOBA n_n





                                    


Kamis, 03 Mei 2012

POMPA HIDROLIK STIK ICE CREAM
Setelah hampir dua minggu pembuatan ,, akhirnya selesai juga untuk alat peraga yang satu ini,,, walaupun lama tapi hasilnya cukup memuaskan,, yuk kita liat sedikit dokumentasi dari awal pembuatan sampai akhir,,, check this out...








Selasa, 01 Mei 2012

Numpang Dokumentasi Pertemuan Perdana Anggota Baru.... :D







PART 5 ----------------------> TEKANAN METER

        Pelatihan rutin alat peraga mulai lagi. Tepatnya pada tanggal 21 April 2012 yang bertepatan dengan hari Kartini. Segenap keluarga besar kelas Alat Peraga mengucapkan selamat Hari Kartini. Pada kesempatan kali ini kita akan belajar dengan tema Tekanan. Seperti biasa kelas alat peraga kali ini diikuti oleh 16 anggota dan didampingi oleh 2 pendamping yaitu Anggi Nur dan Fayakun Muchlis. Kelas dimulai dengan mengeksplore pengetahuan peserta tentang konsep yang terdapat pada kata Tekanan. Beragam jawaban terlontar dari peserta, ada yang menjawab dengan langsung matematis yang sangat masyhur yaitu P = F/A. Konsep sederhana tekanan adalah gaya yang diberikan pada suatu luasan bidang. Satuan untuk tekanan ialah Pascal. Setelah itu secara matematis tekanan dapat dituliskan sebagai berikut

P = F/A.

Persamaan diatas dapat diuraikan lagi dengan mensubtitusikan F = m g, dengan m = ρ V dengan V = A h, V adalah volume maka didapat persamaan baru yaitu

P =  ρ h



Nah, setelah pendamping menjelaskan sampai persamaan diatas, maka selanjutnya kelas hari ini adalah membuat alat peraga yang kami sebut dengan “tekanan meter” dengan menggunakan prinsip persamaan diatas.

Alat dan bahan yang diperlukan :
  1. 1.   Kayu triplek
  1. 2.  Selang putih/transparan 3 meter atau lebih
  1. 3.  Corong minyak ukuran kecil
  1. 4.  Balon 1 buah
  1. 5.  Lem alteco 1 buah
  1. 6.Pensil dan mistar

Cara membuat alat peraga ini ialah sebagai berikut
  1. 1.   Letakkan selang putih diatas triplek lalu buat gambar selang seperti huruf U dengan pensil lalu tentukanlah skala nol pada triplek dan selanjutnya buat skala pada triplek dengan mistar. Ujung selang salah satunya terlatak dibibir triplek,,,
  1. 2.  Setelah menentukan titik nol dan skala,, selanjutnya selang direkatkan ke triplek dengan menggunakan lem alteco dan selang membentuk huruf U.
  1. 3.  Pada bagian corong minyak yang terbuka ditutup dengan menggunakan balon sebagai selaput / pelapis bagian terbuka corong minyak.
  1. 4.  Bagian selang yang terurai ujungnya dimasukkan ke corong minyak atau selang dan corong minyak disatukan.
  1. 5.  Sebagai indikator selang diisi air sampai ketinggiannya mencapai titik nol. Alat peraga tekanan meter pun siap di uji coba.

Alat peraga tekanan meter ini dapat digunakan untuk simulasi menjelaskan tekanan yang berbanding lurus dengan ketinggian / kedalaman (h). Misalnya ingin tahu tekanan di bawah bak mandi,, bisa saja langsung corong yang berselaput balon dimasukkan ke bak mandi sampai pada titik yang dicari,, kemudian air indikator pada selang akan mengalami perubahan posisi,, nah perubahan posisi itulah yang disebut sebagai h,,, dengan persamaan P = ρ g h, maka kita bisa tahu tekanan di bawah bak mandi tersebut,,, ok mudah toh,, selamat mencoba ya,,, sekian dulu kelas alat peraga hari ini,, tetap SEMANGAT dan terus berkreasi dan berinovasi,,,. See you later ,. ^_^

Senin, 30 April 2012

PART 4 -----------------------> BUNYI


          Pertemuan ke empat kemaarin diisi oleh kelompok 2 dari anggota lama yaitu Meyda Azizah, Asmaniar dan Riza Nur C. Peserta yang datang lumayan banyak meskipun ada beberapa yang izin untuk mengerjakan tugas,karena saat itu masih  dalam suasana UTS. Topik yang diangkat adalah tentang “Bunyi”, ada demonstrasi dan praktik.

          Alat peraga yang didemonstasikan yaitu “Organ air” , alat peraga simpel yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Menggunakan sebuah gelas  yang berisikan air, gelas yang berisi air tersebut disentuh dengan jari tangan yang sudah dibasahi sebelumnya dengan gerakan memutar pada bibir gelas alhasil akan terdengar suara berdenging bak alat musik yang sangat nyaring. Ketinggian kolom air berbeda akan menghasilkan bunyi yang berbeda pula. Karena :
  f=v(2n-1)
         4l
Tinggi rendah kolom air(l) berbanding terbalik dengan frekuensi(f), semakin sedikit air dalam gelas (kolom air rendah) maka frekuensi yang dihasilkan tinggi sehingga nada yang dihasilkan juga tinggi. Begitu pula semakin penuh air ( kolom air tinggi) maka frekuensi yang dihasilkan rendah sehingga nada yang dihasilkan rendah pula. Suara dihasilkan akibat gesekan jari tangan yang basah dengan bibir gelas yang mengakibatkan gelas bergetar.

          Yang kedua adalah demonstrasi tentang resonansi bunyi. Dua gelas berisi air yang sama tinggi berdekatan, salah satu gelas diletakkan jarum dibibir gelas tersebut, di gelas yang tak ada jarumnya jari dijalankan mengelilingi bibir gelas seperti demosntrasi pertama, karena getaran di gelas yang satunya terjadi resonansi di gelas yang lain yang ada jarumnya, sehingga jarum jatuh. Getaran resonansi itu dapat terlihat jelas ketika kita melihat pada permukaan air pada kedua gelas..terdapat putaran air kecil dipermukaan air dalam gelas tersebut.

          Setelah melakukan demosntrasi, peserta juga melakukan praktik membuat alat peraga sederhana menggunakan sedotan dan paper clips.  Sedotan dibentuk seperti kinciran dengan ujung2nya lancip, kemudian sedotan tersebut dilubangi tengahnya untuk ditusukkan kawat yang berasal dari paperclips yang diluruskan , setelah itu ditiup sehingga timbul suara dari kincir sedotan. Suara itu timbul karena gerakan sedotan yang memutar cepat karena ada angin dari mulut kita yang masuk ke ujung sedotan sehingga kincir sedotan bergerak cepat dan menghasilkan bunyi.

          Itu adalah sekelumit kegiatan pada pertemuan keempat dengan topik bunyi. Kekurangan dari pertemuan tersebut adalah kurang tersedianya alat yang digunakan seperti gunting dan cutter, sehingga para peserta memakai gunting bergantian oleh sebab itu mengakibatkan proses pembuatan alat peraga berjalan lambat, sehingga dapat dijadikan koreksi utnuk menyiapkan alat maupun bahan dengan matang sehingga dapat berjalan lancar.
PART 3 _ POLARISATOR SEDERHANA DAN KALENG BUNYI



Hey hey hey sobat,,,,
pertemuan ke tiga alat peraga untuk angkatan baru ,,,

Untuk pertemuan kali ini akan didampingi oleh angkatan lama sekaligus sebagai pemateri yaitu dari angkatan 2010  ( Dwi yulianto, Lilis muchlisoh,Atiun Nisak dan Nur Fatimah MN)

Untuk materi alata peraga kali ini temanya adalah tentang gelombang... dan  alat peraga yang akan dibuat ada dua yaitu polarisator sederhana dan kaleng bunyi... kita bahas satu persatu yaaa... :P

alat peraga untuk materi gelombang tidak usah jauh2 dari kehidupan kita sehari-hari,, yang pertama yang paling simpel adalah kaleng bunyi,,, mungkin teman2 pernah memainkan alat yang satu ini,,  dua buah kaleng yang dihubungkan oleh tali yang panjang,,, jika kita mengeluarkan suara pada kaleng yang satu, maka akan terdengar bunyi pada kalaeng yang satunya,,, sederhana sekali bukan???? Hehehe akan tetapi dari percobaan yang sederhana tersebut dapat kita ketahui bahwa pada gelombang bunyi dalam hal perambatan atau penyebarannya memerlukan suatu medium yaitu tali (dalam percobaan),tetapi dalam kehidupan sehari-hari medium gelombang bunyi bisa zat padat,cair maupun gas... sedikit saja untuk alat peraga yang pertama, jika kurang puas teman2 bisa cari tahu sendiri,,, hehehe

alat peraga yang kedua tentang materi gelombang adalah polarisator sederhana. Alat dan Bahan yang diperlukan dalam membuat alat peraga ini yaitu sterofoam,lem, kertas kado untuk menghias, potongan kardus bekas 15 x 11 cm, seutas tali,bolpoin bekasdan gunting/cutter. Cara buatnya mudah kok... Pertama iris bagian tengah potongan kardus secara vertikal (membentuk celah sempit vertikal) kemudian tancapkan pada kardus. Masukkan salah satu ujung tali pada celah vertikal pada kardus tersebut dan ujung tali yang lain diikatkan pada bolpoin yang telah ditancapkan pada sterofoam ... tidak ketinggalan untuk memperindah tampilan kita hias dengan kertas kadonya..





langkah selanjutnya adalah menggetarkan ujung tali yang berada pada sisi kardus dengan cara memutarnya... jika diamati akan terjadi gelombang pada tali yang terbentuk setelah melewati celah. Kemudian untuk mengamati peristiwa yang lain yang terjadi potongan kardus diputar sehingga terbentuk celah yang horizontal, nah pada celah yang horizonal ini sama seperti celah yang vertikal... tali juga diputar kembali... apa yang terjadi??????

Ketika ujung tali yang tidak terikat digetarkan kesegala arah melewati celah vertikal, maka setelah melewati celah, tali tersebut akan membentuk gelombang transversal. Ujung yang lain terikat pada suatu batas, maka gelombang tersebut terpantulkan kembali,sehingga membentuk satu perut dan dua simpul. Ketika celah diubah menjadi horizontal, sebelum melewati celah  tali digetarkan transversal,dan setelah melewati celah semua gelombang terserap (tidak ada gelombang yang terbentuk).

Dari peristiwa dia atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada celah vertikal, tali yang digetarkan ke segala arah akan membentuk gelombang transversal dengan satu perut dan dua simpul. Pada celah horizontal tali yang digetarkan transversal dan tegak lurus tehadap celah horizontal, tidak bisa melewati celah tersebut (tidak terbentuk gelombang), begitupun jika celahnya bundar atau terlalu lebar, maka tidak akan terbentuk gelombang. Fenomena polarisasi diatas adalah polarisasi bidan.  Gelombang cahaya bisa sebagai contoh, cahaya akan terpolarisasi ketika bidang polarisasi paralel dengan sumbu polaroid (vertikal pada contoh diatas), dan tidak terpolarisasi  ketika bidang polarisasi tegak lurus dengan sumbu polaroid (horizontal).

Walaupun dari bahan2 sederhana, kita bisa membuat sesuatu yang bernilai contohnya seperti alat peraga di atas.... memanfaatkan barang2 bekas...
Ok cukup sampai di sini untuk pertemuan alat peraga minggu ini.... minggu depan pasti akan lebih menarik... BYE BYE BYE....



PART 2 -----------> GAYA

pertemuan ke dua untuk teman2  alat peraga  2011...
sebagai pemateri yaitu dari angkatan lama (Kotimatul khoiriyah, Wahyu Tri Ningsih dan Budi Santoso).... untuk posting kali ini kata2nya lebih formal dikit :D  biar gak bosen.... langsung saja ini dia jalan ceritanya...

Pemateri memaparkan secara sekilas tentang gaya. Kemudian peserta dibagi menjadi 5 kelompok.
     Proses
a.     Masing – masing kelompok menyiakan alat dan bahan yang diperlukanuntuk membuat alat peraga.
b.     Pemateri menjelaskan cara membuat alat peraga yang akan dibuat.
1). Lilin jungkat jungkit
     a). Alat dan bahan yang dibutuhkan
·        Gelas
·        Lilin
·        Jarum
·        Korek api
     b). Langkah kerja
1.     Menyiapkan lilin dengan kedua ujung bersumbu.
2.    Menusukkan jarum ditengah – tengah lilin dan pastikan lilin seimbang.
3.    Setelah lilin seimbang letakkan kedua ujung jarum diantara kedua gelas
4.    Nyalakan kedua ujung lilin secara bergantian.
5.    Mengamati apa yang terjadi pada lilin setelah ke 2 ujung lilin dinyalakan.
     c). Konsep
Sebelum lilin dinyalakan pusat gaya berat terletak di tengah – tengah lilin sehigga lilin seimbang. Kemudian setelah salah satu ujung lilin dinyalakan maka lilin akan menetes. Lilin yang menetes beratnya akan berkurang sehingga mengakibatkan pusat gaya berat bergeser ke ujung lilin yang belum menetes sehingga posisi ujung lilin yang menetes lebih tinggi daripada ujung lainya. Kemudian setelah ujung satunya dinyalakan lilin akan menetes pada bagian tersebut yang menyebabkan beratnya berkurang dan pusat gaya berat akan bergeser ke ujung yang lain yang mengakibatkan posisi lilin yang menetes lebih tinggi dan yang lainya. Karena prosesnya berlangsung secara berkala maka akan kita dapatkan posisi lilin yang jungkat – jungkit.


2). Koin terjatuh
     a). Alat dan bahan yang dibutuhkan
·        Koin
·        Jarum 3 buah
·        Papan ( gabus )
     b). Langkah kerja
1.     Menusukkan ke 3 jarum pada gabus
2.    Meletakkan koin di atas ke 3 jarum tersebut
3.    Mengamati apa yang terjadi pada koin, ketika koin ditiup dari arah atas, samping dan bawah.

     c). Konsep
Ketika lilin ditiup dari arah atas maka koin tidak akan pernah jatuh karena gaya tekan yang kita berikan dengan cara meniup lilin akan mendapatkan reaksi gaya lawan yang diberikan oleh jarum terhadap koin sehingga posisi kion akan tetap.
Ketika koin ditiup dari arah samping maka koin juga tidak akan jatuh karena gaya tekan yang kita berikan hanya mengenai sebagian kecil permukaankoin sedangkan gaya tekan koin terhadap jarum lebih besar dari gaya yang kita tiupkan sehingga koin tidak akan bergerak.
Tetapi ketika kita meniupnya dari arah bawah maka koin akan jatuh karena gaya tekan yang diberikan koin terhadap jarum nilainya labih kecil dari pada gaya total yang diberikan terhadap koin,( gaya tiup dan gaya tekan jarum). Sehingga koin akan terjatuh.


3). Gelas diatas kertas
     a). Alat dan bahan yang dibutuhkan
·        3 buah Gelas
·        Kertas
     b). Langkah kerja
1.     Meletakkan dua buah gelas secara telungkup dengan posisi sejajar
2.    Letakan ujung – ujung kertas diatas dua gelas dengan posisi lurus
3.    Letakkan gelas ketiga di atas kertas tersebut
4.    Langkah no2 dan 3 dilakukan lagi dengan kertas yang dilipat lipat
5.    Mengamati apa yang terjadi pada gelas pada saat di atas kertas lurus dan kertas yang dilipat
     c). Konsep
Ketika kertas lurus maka luas penampang kecil, sehingga tekanan permukaan kertas yang mengenai gelas kecil, sedangkan tekanan gelas lebih besar sehingga gelas akan jatuh.
Ketika kertas dilipat – lipat maka luas penampang kertas lebih besar sehingga tekanan kertas lebih besar daripada tekanan gelas kepada kertas, sehingga gelas tidak akan jatuh. untuk kali ini segini aja,,,, see youuuu....

Kamis, 26 April 2012

Asslamualaikum....
Heyy kawan... how are you???Posting pertama untuk alat peraga angkatan lama nichh... ^_^
Emmm.... Mungkin ada yang belom tau ya,,, angkatan lama anak-anak alat peraga kegiatannya kapan ya??? ngapain aja ya ??? Buat apa aja ya???...hehehe OK OK... minggu ini tepatnya hari selasa, 27 maret 2012 kelompok alat peraga P.fisika angkatan 2010 buat proyek niii.... namanya POMPA HIDROLIK  STIK ES CREAM....mungkin teman2 udah ada yang tau atau mungkin ada yang pernah buat alat peraga yang satu ini...??? wah wah kami ketinggalan donk????
Hmmm gak masalah  kalau mau belajar gak ada yang namanya ketinggalan... :D
Pompa hidrolik stik es cream ini adalah aplikasi sederhana  dari hukum pascal yaitu “Jika suatu fluida diberikan tekanan pada suatu tempat maka tekanan itu akan diteruskan ke segala arah sama besar”(  Blaise Pascal (1623-1662))....supaya tambah jelas... lihat video  dibawah ini...
                                                                                



Jika dilihat sekilas mirip seperti robot bukan??? robot kayu  ~_~” ....Pompa hidrolik stik es cream ini bahan utamanya adalah stik es cream pastinya, tapi bahan yang gak kalah penting adalah bekas suntikan yang sudah disterilkan,itu inti dari pompa hidroliknya kawan... dua suntikan satu sama lain dihubungkan  ujungnya dengan selang kecil,,  Saat pengisap pertama diberi gaya tekan, gaya tersebut akan diteruskan oleh fluida (udara)  yang terdapat di dalam suntikan. Akibatnya, udara dalam suntikan akan diteruskan melalui selang kemudian menghasilkan gaya angkat pada penghisap kedua dan dapat mengangkat  penghisap kedua. Prinsip ini yang nantinya menjadi tonggak utama bekerjanya pompa hidrolik stik es cream tersebut yang bisa mengangkat dan menurunkan kerangka stik es cremnya.... :-h
Konsep udah, sekarang kembali ke pembuatannya>>> Pada pertemuan kemarin,anak2 alat peraga 2010 belum bisa menyelesaikan pembuatan pompa hidrolik stik es cream tersebut, karena dalam merangkai stik es cream tersebut butuh ketelitian dan perhitungan yang sangat matang,agar rangkaiannya kuat,kokoh dan gak gampang runtuh...Pembuatan Pompa hidrolik stik es cream akan dilanjutkan minggu depan,dan diusahakan jadi minggu depan... mungkin alat peraga pompa hidrolik stik es cream ini sangat sederhana,akan tetapi kata pepatah untuk mencapai suatu yang luar biasa kebanyakan dimulai dari hal yang sederhana dulu... ;))OK....segini dulu posting dari anak2 alat peraga P.Fisika 2010 untuk kali ini....Tunggu cerita minggu depan.... pasti akan lebih menarik....Wassalamualaikm.......